Minggu, 19 Juni 2011

Hasil UASBN 2011 Siswa Al-Ya'lu Meraih Rata-rata Tertinggi di Kota Malang dan Juara 3 Jatim



      Ujian Nasional SD telah diselenggarakan pada bulan Mei 2011.
Bagaimana UN tahun ini, gampang atau mudah…? Ibu dan Bapak guru yang
menanyakan kepada anak didiknya sebagian besar menyatakan, “wah… gampang
banget soalnya, Bu”. Ada
lagi yang berucap, “Sepertinya saya betul semua, Pak. Saya 30 menit
sudah selesai”. Ada lagi, “Sulit try outnya koq…”. Atau, “Aku yakin
lulus… yes!”.






     Nah, ungkapan seperti itu tentu menyenangkan nak, orang tua dan guru.
Harapan besar itu tentu tak hanya untuk merangkai nilai semata, tapi
capaian nilai itu untuk menentukan jenjang pendidikan SMP/madrasah
tsanawiyah sebagai kelanjutan studi para siswa. Itu adalah ungkapan dan
harapan. Bagaimana realisasinya..?






     Berdasarkan konferensi pers Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Dr.
Harun, M.Si, MM. pada hari Sabtu, 18 Juni 2011  peringkat 3 besar
rata-rata hasil UN tingkat SD se-Jawa Timur adalah:

1. SDN Made 4 Lamongan

2. SDN Kedung Gempol Mojokerto

3. SD Unggulan Al-Ya’lu Kota Malang (Juara 1 se-Kota Malang)

 

Adapun peringkat rerata UN tingkat SD  Kota/Kabupaten di Jawa Timur adalah:


  1. Kabupaten Mojokerto

  2. Kabupaten Sidoarjo

  3. Kabupaten Madiun

  4. Kota Mojokerto

  5. Kabupaten Lamongan

  6. Kabupaten Tulungagung

  7. Kabupaten Gresik

  8. Kota Madiun

  9. Kota Lamongan

  10. Kabupaten Nganjuk


Sedangkan peringkat 10 besar tingkat MI se Jawa Timur adalah:


  1. Kabupaten Mojokerto

  2. Kabupaten Sidoarjo

  3. Kabupaten Madiun

  4. Kota Mojokerto

  5. Kabupaten Tulungagung

  6. Kabupaten Lamongan

  7. Kota Madiun

  8. Kabupaten Gresik

  9. Kota Lamongan

  10. Kabupaten Nganjuk.

Resume Hasil UN SD 2011 Jatim

Sudah tahu hasil UN SD tahun 2011?

UN  SD di Jatim tahun 2011 ini diikuti 490.196 siswa dari 19.344 SD, 124.123 siswa dari 6.241 MI dan 319 siswa dari SD LB.

Di Jatim, nilai  terendah UN SD adalah 4,85  dari 3 pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA.

Secara keseluruhan, distribusi nilai rata-rata SD/MI di UASBN tahun
2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 – 2010 skala nilai 9,1 –
9,99 mencapai 70 ribu. Jumlah itu kini meningkat menjadi 122.191 siswa.
Tahun 2009 – 2010 peraih nilai 8,1 – 9,0 mencapai 190 ribu. Pada tahun
ini jumlahnya meningkat menjadi 211.525 siswa. Nilai 7 – 8 tahun lalu 
sebanyak 160 ribu untuk tahun ini turun menjadi 144.237 siswa. Sedangkan
nilai 6 – 7 yang tahun lalu mencapai 180.000 kini hanya menyisakan
75.382 siswa.

Sementara itu, dari sebaran nilai yang sudah dikantongi Dispendik
Jatim tercatat 7 siswa mendapatkan nilai sempurna (10). Sedangkan untuk
jumlah yang meraih nilai sempura pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
mencapai 12.156 siswa. Pemilik nilai sepuluh untuk mata pelajaran
Matematika sebanyak 920 siswa. Sedangkan 5.442 siswa tercatat memiliki
nilai sempurna untuk mata pelajaran IPA.

Di Jatim, peserta UN SD 2010 mencapai 490.196 siswa ditambah siswa MI
sebanyak 124.123 orang dan SDLB sebanyak 319 orang. Sementara untuk
penyelenggara UN 2010 di Jatim sebanyak 19.344 SD, 6.214 MI, dan 94
SDLB.

“Persentase rataan terbesar nilai UN SD ada di kisaran nilai 8,01
hingga 9,00 yakni sebanyak 211.525 atau 35,35 persen dari seluruh siswa
yang ada,” kata Nuryanto, Kepala Bidang TK/SD dan Pendidikan Khusus
Dispendik Jatim, Sabtu (18/6) kepada Surabaya Post.

Sedangkan berikut ini kami kutipkan berita dari Warta Kota













Warta Kota/henry lopulalan 








Kota Surabaya terpuruk di peringkat 17 untuk jumlah nilai hasil Ujian
Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) tahun ajaran 2010-2011.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur M Harun kepada wartawan di
Surabaya, Sabtu (18/6), mengatakan, tahun ini Surabaya berada di posisi
17 dan hasilnya jauh dari Kota Mojokerto yang berada di urutan teratas.

“Surabaya memang berada di peringkat 17. Hasil jumlah nilai UN masih didominasi daerah, seperti Kota Mojokerto yang kemudian disusul oleh Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya.

Peringkat berikutnya dalam “sepuluh besar” yakni Kabupaten Madiun,
Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten
Gresik, Kota Madiun, dan Kabupaten Nganjuk.

Tahun ini, katanya, sebanyak 597.761 siswa SD mengikuti UN di Jawa
Timur dari 25.528 sekolah penyelenggara dengan kelulusan 100 persen,
namun urutan teratas dengan nilai terbaik didominasi daerah.

Tidak hanya itu saja, untuk prestasi siswa SD/MI swasta, Surabaya malah berada di peringkat 18.

“Daerah juga masih mendominasi untuk peringkat terbaik antar-kota dan
kabupaten dalam jumlah nilai UN di seluruh Jawa Timur,” tukas mantan
Kepala Dinas Pariwisata tersebut.

Sepuluh kabupaten/kota yang menempati posisi 10 besar untuk SD swasta
Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten
Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Gresik, Kota Madiun, Kota
Lamongan dan Kabupaten Nganjuk.

Sementara itu, sekolah yang menduduki posisi tiga besar dalam UN
tahun ini yakni SDN Made 4 Lamongan, SDN Kedung Gempol Mojokerto dan SD Unggulan Al-Ya’lu Kota Malang.

Untuk siswa dengan nilai UN tertinggi yaitu Dyah Ayu Sentari dari SDN
1 Sidokumpul 4 Gresik dengan 29,70, lalu disusul oleh Bejani Putri
Sisiw dari SDN 1 Kalibaru Wetan Banyuwangi dengan nilai yang sama.
Peringkat ketiga diraih Siti Ajizah dari SDN Kepulungan 1, Gempol,
Pasuruan, dengan nilai 29,60.

Berikutnya, nilai tertinggi di Surabaya yang diraih Christoper Eri
Susanto asal SD Petra 5 menempati urutan keempat se-Jawa Timur dengan
nilai 29,50. Nilai yang sama juga diraih oleh Raissa Rahmani Putri dari
MI Muhammadiyah 25. (Ant/apr)

Selasa, 07 Juni 2011

18 Karakter Bangsa Indonesia




Pengunjung blog Alyalu yang terhormat, satuan pendidikan sebenarnya selama ini sudah mengembangkan dan
melaksanakan nilai-nilai pembentuk karakter melalui program operasional
satuan pendidikan masing-masing. Hal ini merupakan prakondisi pendidikan
karakter pada satuan pendidikan yang untuk selanjutnya pada saat ini
diperkuat dengan 18 nilai hasil kajian empirik Pusat Kurikulum.


Nilai prakondisi (the existing values) yang dimaksud antara lain takwa, bersih, rapih, nyaman, dan

santun.


Dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter telah
teridentifikasi 18 nilai  yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya,
dan tujuan pendidikan nasional, yaitu:





1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan selalu hidup rukun dengan pemeluk agama lain.


2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan dan pekerjaan.


3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain
yang berbeda dari dirinya.


4. Disiplin : Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.


5. Kerja Keras : Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.


6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.


7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.


8. Demokratis : Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.


9. Rasa Ingin Tahu : Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan didengar.


10. Semangat Kebangsaan : Cara berpikir, bertindak
dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan diri dan kelompoknya.


11. Cinta Tanah Air : Cara berpikir, bersikap dan
berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.


12. Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang
mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.


13. Bersahabat/Komunikatif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.


14. Cinta Damai : Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.


15. Gemar membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.


16. Peduli Lingkungan : Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya,
dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.


17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.


18. Tanggung-Jawab : Sikap dan perilaku seseorang
untuk mdlaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa.


Naskah 18 karakter bisa didownload di:  Puskur

Selasa, 24 Mei 2011

Pendidikan Karakter Bangsa

Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, selain KTSP harus memuat Sekolah Ramah Anak (SRA), Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH), dalam KTSP juga harus dimasukkan pendidikan
karakter bangsa (PKB). Pendidikan karakter ini juga sering disebut
dengan istilah pendidikan budi pekerti atau dalam istilah lainnya
disebut akhlaqul karimah. Mengapa pendidikan karakter begitu penting?

MENYAYANGI SESAMA: salah satu aplikasi pendidikan karakter.Bapak Muktiono Waspodo dalam kolom Resonansi  yang
ditayang di situs pendidikan nonformal mengemukakan tentang pandangan
pendidikan karakter. Sejarah memberikan pelajaran yang amat berharga,
betapa perbedaan, pertentangan, dan pertukaran pikiran itulah
sesungguhnya yang mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan. Melalui
perdebatan tersebut kita banyak belajar, bagaimana toleransi dan
keterbukaan para Pendiri Republik ini dalam menerima pendapat, dan
berbagai kritik saat itu. Melalui pertukaran pikiran itu kita juga bisa
mencermati, betapa kuat keinginan para Pemimpin Bangsa itu untuk bersatu
di dalam satu identitas kebangsaan, sehingga perbedaan-perbedaan tidak
menjadi persoalan bagi mereka.

Karena itu pendidikan karakter harus digali dari landasan
idiil Pancasila, dan landasan konstitusional UUD 1945. Sejarah
Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah Pemuda”
menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah
untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia.
Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa
sejarah ini menunjukan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis
merefleksi keberadaan watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan
sosial budaya tersebut lebih diperkuat lagi melalui arti simbol “Bhineka
Tunggal Ika” pada lambang negara Indonesia.

Dari mana memulai dibelajarkannya nilai-nilai karakter bangsa, dari
pendidikan informal, dan secara pararel berlanjut pada pendidikan formal
dan nonformal. Tantangan saat ini dan ke depan bagaimana kita mampu
menempatkan pendidikan karakter sebagai sesuatu kekuatan bangsa. Oleh
karena itu kebijakan dan implementasi pendidikan yang berbasis karakter
menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka membangun bangsa ini.
Hal ini tentunya juga menuntut adanya dukungan yang kondusif dari
pranata politik, sosial, dan budaya bangsa.

”Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa”, adalah
kearifan dari keaneragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat.
Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani
kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yang terjadi. Oleh
karena itu pendidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi
ketika menghadapi konflik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan.
pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas
implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan
simbol atau slogan, tetapi keberpihak yang cerdas untuk membangun
keberadaban bangsa Indonesia. Pesan akhir tulisan ini, berikan layanan
yang terbaik kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan sehingga terwujud
masyarakat yang ”beradab” yang mengimplementasikan nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia

Sabtu, 07 Mei 2011

Latihan Soal UASBN online




Pengunjung yang terhormat dan siswa-siswi SD Unggulan AL-YA'LU, soal latihan online silakan dicoba disini. Link ini adalah milik
invir.com. Agar tampilan gambar sempurna, sebaiknya gunakan browser Internet Explorer.
Sekolah Dasar (SD)

-  Tahun 2008

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN

-  Tahun 2007

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris

-  Tahun 2006

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris

-  Tahun 2005

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN

-  Tahun 2004

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN

-  Tahun 2003

MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKN



Selamat mencoba....

Jumat, 06 Mei 2011

PAKEM

Apa Perbedaan Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran?



Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, kadang-kadang ada yang mencampurkan antara pendekatan, strategi dan model pembelajaran. Kadang pula terbalik menempatkan ketiganya. Sesungguhnya apakah perbedaan pendekatan, strategi dan model pembelajaran? Baiklah, berikut ini akan saya coba tampilkan kembali.


Pendekatan
adalah titik tolak atau sudut pandang tentang proses pembelajaran. Jadi
pendekatan itu merupakan pandangan tentang terjadinya proses
pembelajaran yang masih umum.  Roy Kellen (1998) membedakan antara
pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approach) dan berpusat pada siswa (student centered approach).


Pendekatan berpusat pada guru menurunkan:



  • Strategi pembelajaran langsung (direct instruction)

  • Pembelajaran deduktif

  • Pembelajaran ekspositori


Pendekatan Berpusat pada Siswa menurunkan:


  • Strategi pembelajaran inkuiri

  • Pembelajaran induktif

  • Pembelajaran diskoveri




Adapun pengertian strategi pembelajaran adalah:


  • Siasat guru utk mengoptimalkan interaksi  antara peserta didik dengan komponen lain dari sistem pembelajaran secara konsisten.

  • Suatu kegiatan yang memelihara konsistensi dan kekompakan setiap komponen pembelajaran.


Nah, apakah model pembelajaran itu?


  • Pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  • Menurut Joyce & Weil, model pembelajaran  suatu rencana atau
    pola yang dapat digunakan untuk membentuk rencana pembelajaran jangka
    panjang (kurikulum), merancang bahan pembelajaran, dan membimbing
    pembelajaran di kelas atau yang lain.

  • Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya guru boleh
    memilih model yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
    pendidikannya.



Kamis, 05 Mei 2011

Silabus dan RPP Berkarakter

Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, berikut ini kami tampilkan perangkat
pembelajaran SD/MI berupa silabus dan RPP berkarakter.  Link file ini
kami dapatkan dari makalahkumakalahmu. Silahkan didownload.

RPP Tematik Kelas 1 SD Bekarakter


Silabus Tematik Kelas 1 SD Berkarakter


RPP TEMATIK BERKARAKER SD KELAS 2


SILABUS TEMATIK Berkarakter  KELAS DUA


RPP TEMATIK BERKARAKTER KELAS 3 SD


SILABUS TEMATIK BERKARAKTER KELAS 3 SD


Berikut RPP Berkarakter Kelas 4 SD/MI


 Silabus Berkarakter Kelas 4 SD/MI


RPP Berkarakter Kelas 5 SD


 Silabus Berkarakter Kelas 5 SD


RPP Berkarakter Kelas 6 SD


 Silabus Berkarakter Kelas 6 SD


RPP Bahasa Inggris Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD


Silabus Bahasa Inggris Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD


RPP PAI Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD


Silabus PAI Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD


RPP PENJAS / PJOK Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD


Silabus PENJAS / PJOK Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD


RPP SENI BUDAYA / SBK Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD


Silabus SENI BUDAYA / SBK Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD


…………………………………………….xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx…………………………………………………..

PROGRAM SEMESTER KELAS 1

Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 1 Semester 1

Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 1 Semester 2

PROGRAM SEMESTER KELAS 2

Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 2 Semester 1

Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 2 Semester 2

PROGRAM SEMESTER KELAS 3

Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 3 Semester 1

Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 3 Semester 2

PROGRAM SEMESTER KELAS 4

Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 4 Semester 1

Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 4 Semester 2

PROGRAM SEMESTER KELAS 5

Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 5 Semester 1

Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 5 Semester 2

PROGRAM SEMESTER KELAS 6

Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 6 Semester 1

Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 6 Semester 2

PROGRAM SEMESTER BAHASA INGGRIS

Program Pembelajaran / Program Semester Bahasa Inggris Semester 1

Program Pembelajaran / Program Semester Bahasa Inggris Semester 2

PROGRAM SEMESTER PAI

Program Pembelajaran / Program Semester PAI Semester 1

Program Pembelajaran / Program Semester PAI Semester 2

PROGRAM SEMESTER PENJASKES / PJOK

Program Pembelajaran / Program Semester Penjas / PJOK Semester 1

Program Pembelajaran / Program Semester Penjas / PJOK Semester 2

Rangking 1 USBN 10 Tahun berturut-turut, SD AlYa'lu Semakin Mantap Berprestasi

Merajut Hari Mengukir Prestasi. Ungkapan yang tepat untuk SD Unggulan AL-YA’LU. Satu dasawarsa ini secara berturut-turut SD Unggulan A...